Nay dan 1000 Burung Kertas

Sewaktu Yan dan Nay baru pacaran, Yan melipat 1000 burung kertas buat Nay, menggantungkannya di dalam kamar Nay. Yan mengatakan, 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.

Waktu itu, Nay dan Yan setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua.

Tetapi pada suatu saat, Nay mulai menjauhi Yan. Nay memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali-kali itu!!

Sewaktu Nay mau mutusin Yan, Nay bilang sama Yan, "Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya!! Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah.!!"

Setelah Nay pergi ke Perancis, Yan bekerja keras, dia pernah menjual koran, menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia kerjakan dengan sangat baik dan tekun.

Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya , akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Nay, dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari, waktu itu hujan, Yan dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua Nay.

Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos. Yan mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tersebut.

Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org tua itu memakai payung,tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.

Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Yan tercengang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia melihat di atas papan nisan Nay tersenyum sangat manis terhadapnya.

Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung-burung kertas yang dibuatkan Yan, dalam hujan burung-burung kertas itu terlihat begitu hidup.

Orang tua Nay memberitahu Yan, Nay tidak pergi ke paris, Nay terserang kanker, Nay pergi ke surga. Nay ingin Yan menjadi orang, mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Yan dulu. Nay bilang dia sangat mengerti Yan, dia percaya kalau Yan pasti akan berhasil.

Nay mengatakan, kalau pada suatu hari Yan akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi. Yan langsung berlutut, berlutut di depan makam Nay, menangis dengan begitu sedihnya.

Hujan pada hari Valentine itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Yan. Yan teringat senyum manis Nay yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah.

Sewaktu Orang tua ini keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Yan sudah membukakan pintu mobil untuk mereka.

Sekian...

- Puisi Untuk Nay

Hatiku tidak pernah menyesal,
Semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
Beterbangan di dalam angin
Menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit,
Melewati sungai 1000 warna.
Apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
Hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Sungguh, Lutut ku tak sanggup menopang badan yang kau tinggalkan.
Menambah kerinduan di hatiku.
Bagaimanapun dicari,
Jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah
untukmu Nay, 1000 cinta dariku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS